Minggu, 19 Juni 2011

LAPORAN EMBRIOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM EMBRIOLOGI
METAMORFOSIS (DROSOPHILLA)
Tanggal praktikum : 6 Mei 2011
Tujuan : Mempelajari fenomena pengontrolan tiroksin pada metamorphosis Drosophila dan penanganan ligaturasi pada metamorphosis lalat buah (Drosophila)


A. HASIL PENGAMATAN
Tahapan Ukuran (mm) dan hasil pengamatan lainnya Umur (hari/jam) Gambar / Foto
Telur Sejak pengumpulan hari jum’at, tanggal 6 Mei jam 16.00, belum terjadi perubahan apapun. Lalat buah tak ada yang hinggap satu pun. Tapi keesokan harinya tumbuh telur. Selasa, 10 Mei 2011 jam 16.00

Larva instar I
Sudah mulai tumbuh banyak larva yang menembus ke media agar.
Rabu, 11 Mei 2011 jam 16.00


Larva Instar II
Masih sama seperti diatas, larva mulai berkembang menjadi larva instar II terlihat adanya warna hitam
Kamis, 12 Mei 2011 jam 13.00

Larva Instar III
Larva terus bertambah banyak, berwarna hitam yang terdapat pada media agar. terlihat adanya warna hitam.
Jumat, 13 Mei 2011 jam 16.00


Prepupa Prepupa yang terbentuk pun banyak menempel pada kain kasa yang telah tersedia. Warna krem agak transparan.
Sabtu, 14 Mei 2011 jam 16.00
Pupa
Pupa pun banyak yang akan siap menjadi imago menumpuk pada kain kasa. Warna lebih coklat dari pada prepupa
Senin, 16 Mei 2011 jam 16.00


Imago
Pupa berubah menjadi imago yang sempurna. Induk dikeluarkan, lalu tumbuhlah imago berjumlah 8 ekor. Jumat, 20 Mei 2011 jam 16.00



Gambar di lihatdi Mikroskop

Bagian Anterior
Bagian Posterior
Larva Larva saat di ikat Menggunakan Rambut

Pengaruh Ligaturasi terhadap Metamorfosis Drosophila
No Urut Cara Ligaturasi Jumlah larva hidup Jumlah larva mati keterangan
1 Kontrol 10 0 Hidup semua
2 Ligaturasi 8 2 Karena terlalu kencang pada saat pengikatan

B. PEMBAHASAN
Metamorphosis adalah perubahan bentuk dan struktur yang terjadi secara bertahap pada proses perkembangan hewan setelah menetas. Perubahan tersebut umumnya dipengaruhi oleh aktivitas hormone. Selain hormone pertumbuhan dan perkembangan, metamorphosis juga diikuti dengan perubahan fisiologi, biokimia dan tingkah laku hewan. Menurut redaksi lain metamorphosis adalah suatu proses biologi dimana hewan secara fisik mengalami perkembangan biologis setelah dilahirkan atau menetas. Melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui pertumbuhan sel dan diferensiasi sel.
Hasil pengamatan kami dapat diketahui bahwa larva drosophila sp berbentuk seperti belatung yang berwarna putih pucat. Larva tersebut kami liat di mikroskop sangat terlihat jelas.
Drosophila memiliki cirri-ciri morfologi yang berdeba antara jantan dan betinanya.Pada Drosophila jantan Memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil bila dibandingkan dengan yang betina.Memiliki 3 ruas dibagian abdomennya dan memiliki sisir kelamin.Sedangkan pada yang betina ukuran relative lebih besar,memiliki 6 ruas pada bagian abdomen dan tidak memiliki sisir kelamin.
Pada drosophila ditemuka 4 pasang kromosom.Pada lalat jantan dan lalat betina umumnya adalah sama,tetapi ada sedikit perbedaan yaitu pada salah satu kromosom jantan terdapat lengkungan seperti mata pancing.
Klasifikasi drosophila
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Diptera
Family : Drosophilidae
Subfamily : Drosophilinae
Genus : Drosophila
Species : Drosophila sp
Perkembangannya di mulasi sejak proses fertilisasi terjadi, dibedakan menjadi 2 proses yaitu : Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan
Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago (fase seksual dengan perkembangan pada sayap). Formasi lainnya pada perkembangan secara seksual terjadi pada saat dewasa. Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur perhari dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10 hari. (Silvia, 2003).
Telur Drosophila dilapisi oleh dua lapisan, yaitu satu selaput vitellin tipis yang mengelilingi sitoplasma dan suatu selaput tipis tapi kuat (Khorion) di bagian luar dan di anteriornya terdapat dua tangkai.tipis. Korion mempunyai kulit bagian luar yang keras dari telur tersebut
Larva Drosophila berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing, dan menggali dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala. Untuk pernafasan pada trakea, terdapat sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan posterior. larva Drosophila membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek, kutikula menjadi keras dan berpigmen, tanpa kepala dan sayap disebut larva instar 4. Formasi pupa ditandai dengan pembentukan kepala, bantalan sayap, dan kaki. Puparium (bentuk terluar pupa) menggunakan kutikula pada instar ketiga. Pada stadium pupa ini, larva dalam keadaan tidak aktif, dan dalam keadaan ini, larva berganti menjadi lalat dewasa
Factor-faktor yang mempengaruhi siklus hidup pada drosophila yaitu :
• Suhu Lingkungan
Drosophila melanogaster mengalami siklus selama 8-11 hari dalam kondisi ideal. Kondisi ideal yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-28°C. Pada suhu ini lalat akan mengalami satu putaran siklus secara optimal. Sedangkan pada suhu rendah atau sekitar 180C, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan siklus hidupnya relatif lebih lama dan lambat yaitu sekitar 18-20 hari. Pada suhu 30°C, lalat dewasa yang tumbuh akan steril.
• Ketersediaan Media Makanan
Jumlah telur Drosophila melanogaster yang dikeluarkan akan menurun apabila kekurangan makanan. Lalat buah dewasa yang kekurangan makanan akan menghasilkan larva berukuran kecil. Larva ini mampu membentuk pupa berukuran kecil, namun sering kali gagal berkembang menjadi individu dewasa. Beberapa dapat menjadi dewasa yang hanya dapat menghasilkan sedikit telur. Viabilitas dari telur- telur ini juga dipengaruhi oleh jenis dan jumlah makanan yang dimakan oleh larva betina
• Tingkat Kepadatan Botol Pemeliharaan
Botol medium sebaiknya diisi dengan medium buah yang cukup dan tidak terlalu padat. Selain itu, lalat buah yang dikembangbiakan di dalam botol pun sebaiknya tidak terlalu banyak, cukup beberapa pasang saja. PadaDrosophila
melanogaster dengan kondisi ideal dimana tersedia cukup ruang (tidak terlalu padat)
individu dewasa dapat hidup sampai kurang lebih 40 hari. Namun apabila kondisi botol medium terlalu padat akan menyebabkan menurunnya produksi telur dan meningkatnya jumlah kematian pada individu dewasa.
• Intensitas Cahaya
Drosophila melanogaster lebih menyukai cahaya remang-remang dan akan mengalami pertumbuhan yang lambat selama berada di tempat yang gelap

C. Kesimpulan
Drosophila sp merupakan hewan yang bersayap,dan berukuran kecil. Maka dari itu pengamatan morfologi hewan ini bisa dengan menggunakan alat Bantu seperti LUV ataupun kaca pembesar.
Pada Drosophila, destruksi sel-sel larva terjadi pada prose pergantian kulit (molting) yang berlangsung empat kali dengan tiga stadia instar : dari larva instar 1 ke instar II, dari larva instar II ke instar III, dari instar III ke pupa, dan dari pupa ke imago.
Drosophila memiliki cirri-ciri morfologi yang berdeba antara jantan dan betinanya.Pada Drosophila jantan Memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil bila dibandingkan dengan yang betina.
Factor-faktor yang mempengaruhi siklus hidup pada drosophila yaitu :
 Suhu Lingkungan
 Ketersediaan Media Makanan
 Tingkat Kepadatan Botol Pemeliharaan
 Intensitas Cahaya


DAFTAR PUSTAKA

• Tim Pengajar, 20011. Penuntun Praktikum Embriologi. Bandung : Prodi Pendidikan Biologi
• Anonim, 2007. Regenerasi. http://www.Biologi.co.id. Diakses tanggal 25 desember 2007
• Kimball, J.W. 1983. Biologi Edisi ke- 5 jilid 2. Jakarta: Erlangga.
• Yatim, W. 1993. Reproduksi dan Embriologi. Bandung : Tarsito

2 komentar: