Sabtu, 12 Maret 2011

hipokalemia


BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar belakang masalah

Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberi semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Apabila makanan tidak dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi yang didatangkan dari makanan.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwasannya makanan aapabila tidak dipilih dengan baik akan mengakibatkan gangguan-gangguan sehingga mengakibatkan timbulnya penyakit-penyakit yang tidak diinginkan. Seperti pada contoh penyakit yang timbul akibal pola makan yang tidak teratur adalah penyakit hipokalemia (rendah kalium) yang disebabkan oleh Ginjal yang tidak normal sehingga ginjal tidak dapat menahan kalium dengan baik. Jika konsentrasi kalium darah terlalu rendah, biasanya disebabkan oleh ginjal yang tidak berfungsi secara normal atau terlalu banyak kalium yang hilang melalui saluran pencernaan (karena diare, muntah, penggunaan obat pencahar dalam waktu yang lama atau polip usus besar). Hipokalemia jarang disebabkan oleh asupan yang kurang karena kalium banyak ditemukan dalam makanan sehari-hari.
Kalium bisa hilang lewat air kemih karena beberapa alasan. Yang paling sering adalah akibat penggunaan obat diuretik tertentu yang menyebabkan ginjal membuang natrium, air dan kalium dalam jumlah yang berlebihan.
Pada sindroma Cushing, kelenjar adrenal menghasilkan sejumlah besar hormon kostikosteroid termasuk aldosteron. Aldosteron adalah hormon yang menyebabkan ginjal mengeluarkan kalium dalam jumlah besar.
Ginjal juga mengeluarkan kalium dalam jumlah yang banyak pada orang-orang yang mengkonsumsi sejumlah besar kayu manis atau mengunyah tembakau tertentu. Penderita sindroma Liddle, sindroma Bartter dan sindroma Fanconi terlahir dengan penyakit ginjal bawaan dimana mekanisme ginjal untuk menahan kalium terganggu.
Obat-obatan tertentu seperti insulin dan obat-obatan asma (albuterol, terbutalin dan teofilin), meningkatkan perpindahan kalium ke dalam sel dan mengakibatkan hipokalemia. Tetapi pemakaian obat-obatan ini jarang menjadi penyebab tunggal terjadinya hipokalemia.
Dari pengertian dan juga penyebab yang sudah dijelaskan diatas, penulis tergugah hatiya untuk menjelaskan dengan jelas tentang penyakit hipokalemia (rendah kalium) yang akan diterangkan dalam pembahasan dibawah ini.

B.            Rumusan masalah
Setelah melihat latar belakang diatas, penulis mendapatkan rumusan masalah sebagai berikut:
1.             Bagaimana deskripsi tentang penyakit hipokalemia (rendah kalium)?
2.             Apa sajakan bahan makanan yang dianjurkan dan harus dihindari oleh penderita?
3.             Bagaimana menyusun menu makanan dan porsinya yang baik untuk dikonsumsi oleh penderita? 

C.           Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui Bagaimana deskripsi tentang penyakit hipokalemia (rendah kalium); Apa sajakan bahan makanan yang dianjurkan dan harus dihindari oleh penderita; dan mengetahui Bagaimana menyusun menu makanan dan porsinya yang baik untuk dikonsumsi oleh penderita penyakit hipokalemia tersebut.



BAB II
PEMBAHASAN

A.           Deskripsi Hipokalemia
1.             Pengertian hipokalemia
Hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah) merupakan suatu keadaan dimana konsentrasi kalium dalam darah kurang dari 3.8 mEq/L darah.

2.             Gejala Hipokalemia
Hipokalemia ringan biasanya tidak menyebabkan gejala sama sekali. Hipokalemia yang lebih berat (kurang dari 3 mEq/L darah) bisa menyebabkan kelemahan otot, kejang otot dan bahkan kelumpuhan. Irama jantung menjadi tidak normal, terutama pada penderita penyakit jantung.

3.             Penyebab Hipokalemia
Ginjal yang normal dapat menahan kalium dengan baik. Jika konsentrasi kalium darah terlalu rendah, biasanya disebabkan oleh ginjal yang tidak berfungsi secara normal atau terlalu banyak kalium yang hilang melalui saluran pencernaan (karena diare, muntah, penggunaan obat pencahar dalam waktu yang lama atau polip usus besar). Hipokalemia jarang disebabkan oleh asupan yang kurang karena kalium banyak ditemukan dalam makanan sehari-hari.
Kalium bisa hilang lewat air kemih karena beberapa alasan. Yang paling sering adalah akibat penggunaan obat diuretik tertentu yang menyebabkan ginjal membuang natrium, air dan kalium dalam jumlah yang berlebihan.
Pada sindroma Cushing, kelenjar adrenal menghasilkan sejumlah besar hormon kostikosteroid termasuk aldosteron. Aldosteron adalah hormon yang menyebabkan ginjal mengeluarkan kalium dalam jumlah besar.
Ginjal juga mengeluarkan kalium dalam jumlah yang banyak pada orang-orang yang mengkonsumsi sejumlah besar kayu manis atau mengunyah tembakau tertentu. Penderita sindroma Liddle, sindroma Bartter dan sindroma Fanconi terlahir dengan penyakit ginjal bawaan dimana mekanisme ginjal untuk menahan kalium terganggu.
Obat-obatan tertentu seperti insulin dan obat-obatan asma (albuterol, terbutalin dan teofilin), meningkatkan perpindahan kalium ke dalam sel dan mengakibatkan hipokalemia. Tetapi pemakaian obat-obatan ini jarang menjadi penyebab tunggal terjadinya hipokalemia.

4.             Pencegahan atau Pengobatan
Kalium biasanya dapat dengan mudah digantikan dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalium atau dengan mengkonsumsi garam kalium (kalium klorida) per-oral. Kalium dapat mengiritasi saluran pencernaan, sehingga diberikan dalam dosis kecil, beberapa kali sehari. Sebagian besar orang yang mengkonsumsi diuretik tidak memerlukan tambahan kalium. Tetapi secara periodik dapat dilakukan pemeriksaan ulang dari konsentrasi kalium darah sehingga sediaan obat dapat diubah bilamana perlu. Pada hipokalemia berat, kalium bisa diberikan secara intravena. Hal ini dilakukan dengan sangat hati-hati dan biasanya hanya dilakukan di rumah sakit, untuk menghindari kenaikan kadar kalium yang terlalu tinggi.

B.            Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Dihindari
v   Bahan Makanan yang Dianjurkan
1.    Sumber karbohidrat; Beras giling, bihun, misoa, veronicelli, beras merah, macroni, dan roti putih.
2.    Sumber protein hewani; daging babi, merah telur bebek, telur ayam, merah telur ayam, dan paru-paru sapi.
3.    Minyak, margarine, dan gula.
v   Bahan Makanan yang Dibatasi
1.    Beras setengah giling dan ketan;
2.    Ayam, bebek, daging domba, daging kelinci, ekor sapi, ginjal, ham, hati ayam, ikan, lidah, telur bebek, udang dan usus halus sapi;
3.    Kacang tanah, kacang kedele hitam, keju kacang tanah, dan tahu;
4.    Ketimun, slada, belimbing, nanas, sawo manila, anggur, apel hijau, arbey, dan jeruk.
v   Bahan makanan yang harus dihindari
1.    Sumber karbohidrat; havermounth, kentang, tepung tapioka, umbi kuning, umbi putih, dan jagung kuning;
2.    Sumber protein hewani; danging sapi, sarden, dan ikan tongkol;
3.    Sumber protein nabati; kacang hijau, kacang kedele, kacang mede, dan kacang merah.

C.           Menu Makanan dan Porsinya
Keterangan:
Jenis Kelamin              : Perempuan
Umur                           : 32 Tahun
Tinggi badan               : 160 cm
Berat badan                 : 55 kg
Aktifitas                      : Sedang (1,70)
Perhitungan komposisi makanan menurut kadar WHO:
Angka Metabolisme Basal
AMB   = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) - (4,7 x U)
            = 655 + (9,6 x 55) + (1,8 x 160) - (4,7 x 32)
            = 655 + 528 + 288 – 150
            = 1321 kal/hari
Aktifitas
            = factor aktifitas x AMB
            = 1,70 x 1321
            = 2245,7 kkal/hari
            = 2246 kkal/hari
KH      = 1321 x 65%
= 859/4
= 215 kal/hari
L         = 1321 x 25%
            = 330/9
            = 37 kal/hari
P          = 1321 x 10%
            = 132/4
            = 33 kal/hari

Waktu
Menu makanan
Berat (g)
Urt
Jumlah kal/hari
Pagi
Bihun goreng
Telur dadar
sosis
Minyak kelapa
Susu cair manis
50
50
50
10
        200
½ gls
1 btr
½ ptg sdg
2 sdt
1 gls
175
75
75
100
75
Jam 10.00
Air jeruk
-       Jeruk
-       Gula
-       Air
Roti putih

110
26
-
23,3

2 bh
2 sdm
-
1 ptg sdg

50
100
-
58,3
Siang
Nasi tim
Ayam
Sayuran
-       Bayam
-       wortel
-       Air
Tahu
Minyak kelapa
Belimbing
Air putih
200
30

50
25
-
65
10
140
-
1 gls
1 bh sdg

½ gls
¼ gls
-
1 bj kcl
2 sdt
1 bh
-
175
75

12,5
6,25
-
37,5
100
50
-
Jam 16.00
Puding roti putih
-          Agar-agar
-          Roti putih
-          Gula
-          Santan
Mangga

-
35
26
40
90

-
2 ptg sdg
2 sdm
1/3 gls
¾ bh bsr

-
87,5
100
50
50
Malam
Nasi tim
Tempe
Cah labu siam
Daging sapi
Minyak kelapa
Melon
Air putih
200
25
50
17,5
10
90
-
1 gls
1 ptg sdg
½ gls
½ ptg sdg
2 sdt
¾ bh bsr
-
175
37,5
12,5
37,5
100
50
-
Jam 21.00
Bubur kacang hijau
-       Kacang hijau
-       Santan
-       Gula
-       Air
Roti putih

40
20
39
-
23,3

4 sdm
1/6 gls
3 sdm
-
1 ptg sdg

150
25
150
-
58,3
Jumlah



2247,85
2248



LAMPIRAN

















BAB III
SIMPULAN
Hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah) merupakan suatu keadaan dimana konsentrasi kalium dalam darah kurang dari 3.8 mEq/L darah.
Hipokalemia ringan biasanya tidak menyebabkan gejala sama sekali. Hipokalemia yang lebih berat (kurang dari 3 mEq/L darah) bisa menyebabkan kelemahan otot, kejang otot dan bahkan kelumpuhan. Irama jantung menjadi tidak normal, terutama pada penderita penyakit jantung.
Ginjal yang normal dapat menahan kalium dengan baik. Jika konsentrasi kalium darah terlalu rendah, biasanya disebabkan oleh ginjal yang tidak berfungsi secara normal atau terlalu banyak kalium yang hilang melalui saluran pencernaan (karena diare, muntah, penggunaan obat pencahar dalam waktu yang lama atau polip usus besar). Hipokalemia jarang disebabkan oleh asupan yang kurang karena kalium banyak ditemukan dalam makanan sehari-hari.
Kalium biasanya dapat dengan mudah digantikan dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalium atau dengan mengkonsumsi garam kalium (kalium klorida) per-oral.
Setelah kami menghitung kadar makanan yang baik dikonsumsi oleh perempuan ( BB = 55 kg, TB = 160 cm) dengan umur 32 tahun didapatkan pola menu sehari berdasarkan kandungan energi yaitu sekitar 1321 kal/hari dengan komposisi;
KH      = 215 kal/hari
Lemak = 37 kal/hari
Protein = 33 kal/hari.






DAFTAR PUSTAKA